Prosedur
1. Persiapan Komponen
Sebelum merakit, siapkan seluruh komponen utama berikut:
- Sensor Cahaya (LDR) — mendeteksi siang/malam.
- Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture Sensor) — mendeteksi kadar air dalam tanah.
- Sensor Ketinggian Air (Water Level Sensor / Float Sensor) — mendeteksi volume air pada tangki.
- Op-Amp (LM358) — digunakan sebagai komparator untuk mendeteksi batas tegangan dari sensor.
- Transistor (NPN, misal BC547 atau 2N2222) — sebagai driver untuk mengaktifkan relay.
- Dioda (1N4007) — sebagai proteksi arus balik relay.
- Pompa Air Mini DC 12V — untuk mengalirkan air dari sumur ke tangki dan dari tangki ke tanaman.
- IC 4026 dan 7-Segment Display — untuk menghitung dan menampilkan jumlah penyiraman.
- IC Logic (gerbang AND, NOT, OR) — untuk kombinasi sinyal kontrol dan reset.
- Power Bank.
- Kabel dan PCB.
2. Perancangan Skematik Rangkaian
- Rancang blok sensor LDR
- Hubungkan LDR ke pembagi tegangan dengan resistor.
- Output LDR masuk ke salah satu input op-amp LM358 sebagai komparator.
- Output komparator menghasilkan logika 0 untuk siang dan 1 untuk malam, digunakan untuk mengaktifkan/reset sistem.
- Rancang blok sensor ketinggian air
- Gunakan water level sensor atau float switch di dalam tangki.
- Saat tangki kosong → output logika 1 untuk menghidupkan pompa sumur.
- Saat tangki penuh → output logika 0 untuk mematikan pompa sumur.
- Rancang blok sensor kelembaban tanah
- Output analog dari sensor kelembaban masuk ke input non-inverting (+) op-amp LM358.
- Pin inverting (–) diberi tegangan referensi (Vref) ≈ 30% kelembaban.
- Jika kelembaban < 30% → output op-amp HIGH (logika 1) → aktifkan pompa penyiram tanaman.
- Jika kelembaban > 30% → output LOW → pompa mati.
- Rancang driver pompa
- Gunakan transistor NPN sebagai pengendali relay.
- Kaki NC relay terhubung ke motor pompa.
- Pasang dioda paralel (1N4007) relay untuk melindungi dari lonjakan arus induktif.
- Rancang bagian counter (IC 4026)
- Hubungkan pin CLOCK (pin 1) ke sinyal pulsa dari pompa penyiram (satu pulsa setiap kali pompa aktif).
- Pin RESET (pin 15) dikontrol oleh sensor LDR → akan reset ke 0 saat malam hari.
- Output a–g dihubungkan ke 7-segment display untuk menampilkan jumlah penyiraman.
- Tambahkan logika pembatas (Hitungan = 5)
- Gunakan output segmen IC 4026 (misal kombinasi segmen a, f, g, c, d aktif) untuk mendeteksi angka 5.
- Kombinasikan dengan gerbang logika (AND, NAND, NOT) untuk menghasilkan sinyal “STOP” yang mematikan pompa penyiram setelah penyiraman ke-5.
- Gabungkan semua blok
- Hubungkan output dari setiap blok (sensor → op-amp → transistor driver → pompa → IC 4026).
- Pastikan semua ground terhubung bersama.
- Tambahkan LED indikator untuk menunjukkan status:
- Pompa sumur ON
- Pompa penyiram ON
- Siang/Malam (indikator LDR)
- Tanah Kering ON
3. Perakitan Rangkaian di Breadboard / PCB
- Susun komponen sesuai skematik.
- Pastikan arah pin IC dan transistor benar.
- Gunakan kabel jumper pendek.
- Gunakan breadboard untuk percobaan awal, dan setelah berhasil baru pindahkan ke PCB.
4. Pengujian Rangkaian
- Uji sensor cahaya: tutup LDR → sistem harus reset dan semua pompa mati.
- Uji sensor air: kosongkan tangki → pompa sumur hidup dan mati setelah tangki penuh.
- Uji sensor kelembaban tanah: turunkan kadar air tanah → pompa penyiram hidup otomatis.
- Periksa counter IC 4026: pastikan angka bertambah setiap kali pompa penyiram bekerja.
- Pastikan reset malam bekerja: saat gelap, angka pada 7-segmen kembali ke 0.
5. Penyempurnaan dan Kalibrasi
- Atur tegangan referensi (Vref) op-amp agar sesuai dengan batas kelembaban tanah yang diinginkan.
- Kalibrasi sensor cahaya agar sistem tidak salah mendeteksi siang/malam.
- Pastikan semua sambungan kuat dan terlindung dari air saat digunakan di lapangan.
Comments
Post a Comment